Pada semifinal piala Konfederasi,26 juni 2003, saat pertandingan memasuki menit ke-72, Foe terjatuh dan meski medis langsung bertindak, nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit. Pertandingan itu dimainkan Stade de Gerland, markas klub Olympique
Menurut hasil otopsi, pemain kelahiran Nkolo, 1 Mei 1975 itu meninggal karena serangan jantung akibat pembengkakan ventrikel kiri. Menurut dokter, kondisi itu adalah bawaan sejak lahir. Selain itu, tes racun juga menunjukkan bahwa tidak ada jejak narkoba di sistem peredaran darahnya.
Setelah Foe meninggal, manajer
Ketika ingatan akan Foe masih nyata, satu lagi pesepakbola meninggal di lapangan. Miklos Feher, pesepakbola Hongaria yang bermain di klub SL
Hasil otopsi menunjukkan bahwa Feher meninggal karena cardiac arrhythmia yang disebabkan oleh hypertrophic cardiomyopathy. Pendeknya, ada masalah di jantung feher yang menyebabkannya tewas. Kedua pemain di atas adalah contoh mereka yang meninggal di lapangan hijau. Kebetulan keduanya meninggalkan dunia melalui penyakit jantung. Namun, belum ada cerita apakah mereka “ menghantui “ tempat mereka menghadapi maut.
Memasuki babak kedua, Thomson dan center forward Rangers, Sam English, sama-sama melompat untuk menanduk bola tinggi. Keduanya bertabrakan. Sakin kerasnya tabrakan itu sampai-sampai tengkorak Thomson retak karena terhantam lutut English. Thomson pun langsung tumbang. Semula, penonton di tribun mengira Thomson bisa bangkit lagi setelah tabrakan itu.
Tidak ada yang tahu bahwa saat itu juga Thomson berada dalam kondisi menghadapi sakratul maut, kecuali oleh orang-orang yang melihat langsung betapa parahnya cedera Thomson ketika itu. Thomson pun segera dibawa ke rumah sakit. Pertandingan dilanjutkan dalam situasi yang sangat tak mengenakkan dan berakhir dengan skor 0-0.
Di rumah sakit
Menurut biografi Thomson, ada 30 hingga 40 ribu orang. Peti mati dibawa oleh para pemain Celtic. Di Ibrox ada bunga-bunga putih pada hari pemakamannya sebagai tanda penghormatan.
Pada 1993, akhirnya sebuah jalan di
Kejadian terakhir yang masih kita ingat adalah ketika pemain belakang Sevilla Antonio Puerta meninggal dunia akibat serangan jantung. Ketika itu Puerta terjatuh di lapangan dan sempat sadarkan diri sebelum akhirnya kembali pingsan dan dibawa kerumah sakit. setelah tak sadarkan diri selama dua hari akhirnya Antonio Puerta menghembuskan nafas terakhirnya. Menurut teman-temannya di Sevilla, Puerta sering kali pingsan pada saat latihan tapi pada saat itu kami mengira ia hanya mengalami kelelahan.
Peristiwa yang seperti ini sudah sering kita lihat mudah-mudahan tahun yang akan datang peristiwa seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Adanya peran dari klub ketika menyeleksi pemain yang akan direkrut jangan sampai klub mengalami peristiwa yang seperti ini lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar